Karena Kita Yang Meyakinkan Tuhan
Memimpikan sebuah kebersamaan dimana hanya waktu dan kita yang menciptakan, tapi kita salah bahwa Tuhan memiliki andil untuk mengisi setiap kenangan dan masa depan.
Memilih untuk bertahan di tempat ini adalah keputusan manusia-manusia yang berdiri dalam keyakinan. Kitalah yang terjatuh di tempat ini,lelah, bahkan menginginkan mencukupkan perjuangan di tahun pertama yang kita rasakan. Dimana ruang sudut sekolah ini mampu membisu dan menertawakan keluh kesah kami menghitung setiap angka pasti. Bola mata kami yang tak tentu arah berayun demi mendapatkan senyum dari pembimbing yang begitu khusyuk berdiri dibelakang punggung ini. Setiap anak timbang yang bersorak-sorai setelah dimasukkan ke kotak kayu dan kita yang tak kalah gadung mengembalikkannya ke Pak Iwan, lega, selesai. Kita mungkin tertawa ketika kita sadar telah menangisi neraca yang merenggut tawa kita masa muda dulu.
Kita semakin kental dalam keakraban tak ada musuh yang ada hanya teman yang saling menyadarkan bahwa tahun ke-2 bersama kalian adalah masa keemasan. Maka waktu pertambahan umur adalah hari yang terkadang tak memiliki hati nurani. Diikat ditiang bendera. Kalian simpan anak-anak yang berulang tahun di atas gawang. Mempermalukannya dengan foto-foto yang tertempel tak bertuan di sudut-sudut sekolah,lalu kita puas menertawakan wajah yang malu-malu teersenyum dalam foto itu. Tapi terkadang hati nurani bukanlah hal mendasar dari persahabatan melainkan pengorbanan dan kepercayaan untuk saling bersandar dan menerima kekurangan. Bawalah hati ini teman dan kau akan menemukan namamu dalam nuraniku. Dan untuk hal yang berjuang dalam kebersamaan semoga ingatan kita tak terlepas dari satu nada yang meneriakkan " Panca Bakti Prasaja Paramartha" ditengah lapang setelah hadiah-hadiah porak yang menggunung di hadapan kita.
Dan kita semakin terlarut,hingga tahun ke-4 sulit menemukan kalian. Tapi siapapun tersadar Tuhan memberikan kepercayaan untuk menyelesaikan semua yang kita anggap selama ini keluh kesah, Ia tau kita pantas mendapatkan lebih atas segala perjuangan kita di SMKN 13 BANDUNG ini dan memampukan kita melanjutkan yang kita impikan.
Jika ada letih dalam bercerita mungkin waktulah "orang" nya. Ia takkan mampu menghapuskan luka dan tawa karena kenangan adalah guru dalam setiap kesempatan. Kini waktu kita yang tersisa adalah do'a dan kecemasan akankah kalian menungguku di masa depan atau suatu saat nanti kalian akan bertanya kepadaku " Siapa kamu, apakah aku pernah mengenalmu ? ".
Teman maukah kau mengenangku dan guru-guru yang mendewasakan kita dalam memorimu.Teman sudikah dalam do'a kau menyebut namaku.Teman buatlah aku bangga akan setiap waktu yang ku kenakan untuk mengenalmu.
Panca Bakti Prasaja Paramartha, tak ada letih yang disesali karena memperjuangkan pesakitan di sekolah ini. Tak ada tawa yang lebih terbahak karena air mata yang menertawakan kekonyolan kita.
Terimakasih sahabat, aku menunngu janji masa depanmu.
Karena aku yakin kita mampu meyakinkan Tuhan.
analisis kimia' 14
SMKN 13 BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar